Assalamualaikum
Wr. Wb.
Salam
Pramuka !
Itulah
salam janji sehidup semati seluruh anggota Gerakan Pramuka di Indonesia yang
lahir pada 14 Agustus 1961 lewat Pangsar Jendral Soedirman. Kita seharusnya
bangga dengan semboyan ini dan harus menjawab dengan lantang dan penuh dengan
semangat 55, seperti seruan para prajurit TNI. Satu alasan mengapa baret
seorang Pramuka miring ke kanan dengan emblem di kiri, ini menandakan bahwa
Pramuka adalah seorang prajurit tempur seperti Tentara Nasional Indonesia,
sedangkan baret yang miring ke kiri dengan emblem di kanan adalah seorang
penegak hukum. Itulah sekilas intermezzo untuk memasuki Scout Diary Edisi
Jumat, 3 Mei 2013 kali ini. Untuk mempercepat dalam membaca, langsung saja go
to the content.
Nampaknya
latihan pada siang hari ini tidak seperti biasanya, dengan adanya kegiatan
Seleksi Panitia Masa Orientasi Siswa 2013/2014, banyak dari adik-adik dan
kakak-kakak yang biasanya mengurusi latihan absen karena mengurusi Seleksi Panmos
ini sehingga latihan agak sepi. Jadi
pembukaan latihan hanya dilakukan dengan apel dan dilanjutkan dengan indoor
materi. Setelah checklist dan absensi, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi
lomba penggalang yang akan dilaksanakan Bulan Juni 2013 insya Allah. Lomba ini
adalah lomba yang kali pertama diadakan oleh Ambalan Ganesha dengan harapan
bisa memupuk semangat kepramukaan adik-adik yang ada di Purbalingga.
Sosialisasi ini membahas beberapa hal meliputi teknis dan kepanitiaan yang
diambil dari Bantara dan Laksana kelas XI dan Bantara kelas X. Semoga kagiatan
lomba penggalang ini dapat disiapkan dengan matang dan dilaksanakan dengan
baik. Amin. Selepas sosialisasi dan pembahasan usai, kegiatan dilanjutkan
dengan beberapa games agar latihan kali ini menjadi lebih segar. Metode
pengajaran dengan game ini adalah andalan Pramuka dalam mengemban tugasnya
memberikan wawasan kepanduan bagi peserta didik. Maka dari itu, metode di
kepramukaan ini harusnya dicontoh oleh pengajar-pengajar lain. Karena dengan
game atau permainan, otak dan pikiran tidak terlalu terfosir memikirkan
materi-materi yang seabrek. Kembali bahwa selepas permainan, kegiatan
dilanjutkan dengan sharing alias gendhu-gendhu rasa. Semua rasa diungkapkan dan
dituangkan ke sini. Tidak lupa di sela-sela kegiatan pasti ada ISHO agar materi
hati kita tidak kering.
Demikian
sedikit cerita Hari Jumat seorang Pramuka kali ini dan kegiatan ditutup seperti
biasa dengan berdoa dan menyanyikan Lagu Syukur yang sudah menjadi tradisi di
ambalan. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat untuk hal-hal yang positif.
Terima kasih dan wassalamualaikum wr wb.
Salam
Pramuka !
0 komentar:
Posting Komentar