Salam Pramuka!!
Sebagai pemuda, kita adalah tonggak penerus perjuangan bangsa.
Itulah semboyan yang harus ada di benak para pramuka. Cinta tanah air adalah perasaan
yang akan muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Menjunjung tinggi martabat
bangsa, memajukan Indonesia di kancah internasional, dan menutup usia sebagai
sebuah kenangan bagi bangsa Indonesia. Itulah keinginan yang akan selalu
terpatri dalam kalbu ini.
Begitulah suasana sore kala itu, Jumat, 19 Oktober 2012, sebuah
semangat cinta tanah air terpancar dari siswa-siswi kelas X yang antusias dalam
mengikuti pendidikan kepramukaan. Tema pada latihan rutin ini adalah “One Day
In Nation” atau “Satu Hari Dalam Nasionalisme”. Adik-adik kita ini diajak untuk
bagaimana mencintai dan menghargai bangsa sendiri tanpa ada kesan menggurui.
Metode pengajaran yang diangkat adalah permainan dan belajar sambil melakukan.
Sebagai pengurus Ambalan, kami telah menyediakan beberapa buah permainan, yang
pertama adalah Acak Kata Lagu Daerah. Mekanisme permainan ini cukup sederhana.
Peserta didik hanya diminta menyusun rangkaian lagu yang telah diacak menjadi
sebuah lirik yang tentunya dapat dinanyikan dengan baik dan benar. Permainan
ini juga dibuat semacam kompetisi sangga dalam satu kelas tersebut. Jadi, tidak
hanya satu ronde atau sekali main, tapi ada tiga ronde yang harus mereka
selesaikan. Sungguh semangat generasi muda kita ini. Inti dari permainan ini
yaitu melatih seberapa paham dan seberapa cinta mereka dengan lagu daerah,
warisan luhur yang tak ternilai harganya. Selain ini, rasa kekompakan juga akan
terpupuk di sini.
Kemudian kita beranjak menuju permainan berikutnya. Apa namanya hayo
?? ada yang tahu ?? Wah, ngga ada ya. Ya sudah saya jelaskan. Nama permainan
ini yakni Sambung Kata Cinta Indonesia. Mengapa demikian ? Karena dalam
permainan ini, peserta didik diajak untuk bepikir cepat mengenai hubungan
antara pertanyaan satu dengan yang lainnya. Begini, misalkan si A diberi
pertanyaan “mendoan”, lalu si B menjawab “mendoan buatan orang Bandung”.
Setelah itu si C menjawab “orang Bandung memakai songket” dan seterusnya.
Artinya mereka harus menjawab atau meneuskan kata kunci terakhir yang diberikan
orang sebelumnya, yang penting ada hubungannya dengan Indonesia. Permainan ini
melatih kecepatan berpikir dan menstabilkan emosional para pemain dan tentunya
kami berharap semoga permainan ini akan meningkatkan kecintaan kepada
Nusantara.
Itu sekelumit intipan dari kelas X, sekarang beralih ke Calon Pleton
Inti. Ada apa di sana ?? Ka Feri datang lagi. Ka Feri siapa ya, lupa. Ka Feri
Prasetyo dari Saka Bhayangkara Polres Purbalingga, masa lupa. Kini beliau fokus
mengisi materi kepada catonti tentang kebhayangkaraan. Tidak jauh ketika di
aula waktu lampau, namun di sini Ka Feri dihujani pertanyaan dari adik-adik
kita. Banyak hal yang ingin mereka ketahui dan dengan harapan banyak pula yang
mengikuti saka baik itu Bhayangkara ataupun saka yang lain. Raut semangat terlihat
dari wajah-wajah mereka. Setelah sekian menit berlalu dan Ka Feri telah usia
menyampaikan materi, kini tinggal pembukaan calon anggota SBK (kami menyebut
Saka Bhayangkara) dan ternyata Alhamdulillah, lumayan banyak yang ingin
mendaftar, semoga dengan ini dapat menjaga eksistensi Ambalan di luar. Selepas
ISHO, adik-adik catonti ini mendapatkan materi menuruskan biografi Baden
Powell, Bapak Pandu Dunia kita. Setelah waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB,
kegiatan latihan rutin kami pungkasi. Semoga esok hari akan cerah dan dengan
semangat yang baru.
Salam Pramuka !!
0 komentar:
Posting Komentar