Diary Latrut 19 Oktober 2012

Rabu, 14 November 2012


Salam Pramuka!!
Sebagai pemuda, kita adalah tonggak penerus perjuangan bangsa. Itulah semboyan yang harus ada di benak para pramuka. Cinta tanah air adalah perasaan yang akan muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Menjunjung tinggi martabat bangsa, memajukan Indonesia di kancah internasional, dan menutup usia sebagai sebuah kenangan bagi bangsa Indonesia. Itulah keinginan yang akan selalu terpatri dalam kalbu ini.

Begitulah suasana sore kala itu, Jumat, 19 Oktober 2012, sebuah semangat cinta tanah air terpancar dari siswa-siswi kelas X yang antusias dalam mengikuti pendidikan kepramukaan. Tema pada latihan rutin ini adalah “One Day In Nation” atau “Satu Hari Dalam Nasionalisme”. Adik-adik kita ini diajak untuk bagaimana mencintai dan menghargai bangsa sendiri tanpa ada kesan menggurui. Metode pengajaran yang diangkat adalah permainan dan belajar sambil melakukan. Sebagai pengurus Ambalan, kami telah menyediakan beberapa buah permainan, yang pertama adalah Acak Kata Lagu Daerah. Mekanisme permainan ini cukup sederhana. Peserta didik hanya diminta menyusun rangkaian lagu yang telah diacak menjadi sebuah lirik yang tentunya dapat dinanyikan dengan baik dan benar. Permainan ini juga dibuat semacam kompetisi sangga dalam satu kelas tersebut. Jadi, tidak hanya satu ronde atau sekali main, tapi ada tiga ronde yang harus mereka selesaikan. Sungguh semangat generasi muda kita ini. Inti dari permainan ini yaitu melatih seberapa paham dan seberapa cinta mereka dengan lagu daerah, warisan luhur yang tak ternilai harganya. Selain ini, rasa kekompakan juga akan terpupuk di sini.
Kemudian kita beranjak menuju permainan berikutnya. Apa namanya hayo ?? ada yang tahu ?? Wah, ngga ada ya. Ya sudah saya jelaskan. Nama permainan ini yakni Sambung Kata Cinta Indonesia. Mengapa demikian ? Karena dalam permainan ini, peserta didik diajak untuk bepikir cepat mengenai hubungan antara pertanyaan satu dengan yang lainnya. Begini, misalkan si A diberi pertanyaan “mendoan”, lalu si B menjawab “mendoan buatan orang Bandung”. Setelah itu si C menjawab “orang Bandung memakai songket” dan seterusnya. Artinya mereka harus menjawab atau meneuskan kata kunci terakhir yang diberikan orang sebelumnya, yang penting ada hubungannya dengan Indonesia. Permainan ini melatih kecepatan berpikir dan menstabilkan emosional para pemain dan tentunya kami berharap semoga permainan ini akan meningkatkan kecintaan kepada Nusantara.
Itu sekelumit intipan dari kelas X, sekarang beralih ke Calon Pleton Inti. Ada apa di sana ?? Ka Feri datang lagi. Ka Feri siapa ya, lupa. Ka Feri Prasetyo dari Saka Bhayangkara Polres Purbalingga, masa lupa. Kini beliau fokus mengisi materi kepada catonti tentang kebhayangkaraan. Tidak jauh ketika di aula waktu lampau, namun di sini Ka Feri dihujani pertanyaan dari adik-adik kita. Banyak hal yang ingin mereka ketahui dan dengan harapan banyak pula yang mengikuti saka baik itu Bhayangkara ataupun saka yang lain. Raut semangat terlihat dari wajah-wajah mereka. Setelah sekian menit berlalu dan Ka Feri telah usia menyampaikan materi, kini tinggal pembukaan calon anggota SBK (kami menyebut Saka Bhayangkara) dan ternyata Alhamdulillah, lumayan banyak yang ingin mendaftar, semoga dengan ini dapat menjaga eksistensi Ambalan di luar. Selepas ISHO, adik-adik catonti ini mendapatkan materi menuruskan biografi Baden Powell, Bapak Pandu Dunia kita. Setelah waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB, kegiatan latihan rutin kami pungkasi. Semoga esok hari akan cerah dan dengan semangat yang baru.
Salam Pramuka !!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Pramuka SMA Negeri 1 Purbalingga © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions