Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah
Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran
terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalh
kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya sebagai berikut :
Jika Azimuth <
180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180°
Jika Azimuth
>180° maka Back Azimuthnya = Azimuth - 180°
Orientasi Peta
Orientasi Peta yaitu menyamakan
kedudukan peta dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara
kompas).
Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu
tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat
dilakukan dengan pencocokan nama puncak, sungai desa, dll. Jadi minimal anda
tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk
meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.
Cara-cara orientasi peta antara lain :
·
Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang
menyolok.
·
Letakkan peta pada medan datar.
·
Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan
demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.
·
Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan
temukan tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.
·
Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan
sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan
(sifat-sifat garis kontur).
Resection
Resection adalah menetukan posisi kita di peta dengan menggunakan
dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai,
sepanjang jalan, atau sepanjang punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda
medan yang lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah melakukan
resection :
1. Lakukan
orientasi peta.
2. Cari tanda
medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah.
3. Dengan busur
dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut.
4. Bidik
tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.
5. Pindahkan sudut
bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada
setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6. Perpotongan
garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di
peta.
Intersection
Intersection adalah menentukan posisi suatu titik pada peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan tanpa harus ke
tempat tersebut.
Langkah-langkah melakukan Intersection adalah
:
1.
Lakukan orientasi peta.
2.
Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3.
Bidik obyek yang kita amati
4.
Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5.
Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1
– 3.
6.
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi yang
dimaksud.
Menentukan Arah Tanpa Kompas
1. Dengan
Tanda-Tanda Alam
- Kuburan Islam
Menghadap Utara
- Mesjid menghadap
kiblat, untuk Indonesia menghadap ke barat laut
- Bagian pohon
yang berlumut tebal menunjukkan arah timur, karena sinar matahari yang belum
terik pada pagi hari.
2. Dengan Jarum Jam Arloji
Jika berada di daerah sebelah utara Khatulistiwa, jarum jam
diarahkan ke matahari, garis pembagi sudut antara jarum kecil tersebut dengan
angka 12 menunjukkan arah utara. Jika berada di daerah sebelah selatan
khatulistiwa, caranya sama, hanya yang didapat adalah arah selatan.
3. Dengan Perbintangan
Perhatikan rasi bintang
Crux (Bintang Salib atau Gubuk Penceng). Perpanjangan garis diagonal yang
memotong horizon dari tempat kita adalah Selatan.
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah
penggambaran secara proposional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari
samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita
ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pandangnya dari atas,
agak sulit bagi kita untuk membayangkannya bagaimana bentuk medan lintasan yang
sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya
sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk medan sebenarnya. Untuk memudahkan
kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah
penampang lintasan
Berapa manfaat penampang lintasan :
1.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
2.
Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan.
3.
Dapat mengetahui titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu.
Untuk menyusun penampang
lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi
penerjemahan dari peta topografi ke penampang.
Langkah-langkah membuat penampang lintasan :
a. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil
mekanik/pensil biasa yang diruncing , penggaris dan penghapus
b. Buatlah sumbu x, dan y.
sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda
buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan
mdpl. Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri
titik tertinggi atau diatasnya.
c. Tempatkan titik awal di
sumbu x = 0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu beda
perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan
ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang akan anda buat.
Demikian seterusnya hingga titik terakhir.
d. Perubahan satu kontur
diwakili oleh satu titik. Titik tersebut dihubungkan satu sama lainnya hingga
membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
e. Tambahkan keterangan
pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncak, dan titik
aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak/camp dan titik istirahat), ataupun
tanda medan lainnya.
Catatan : informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala
penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah
dibuat.
0 komentar:
Posting Komentar