Ganesha Survival Trip (GESIT) 2013

Senin, 04 Maret 2013


Assalamualaikum Wr. Wb.
Ganesha Survival Trip (GESIT) adalah sebuah kegiatan yang diadakan oleh Pramuka Ambalan Ganesha Pa./Pi. SMA Negeri 1 Purbalingga untuk para Tamu Ambalan guna menguji seberapa mampu mereka menguasai materi kepramukaan yang diaplikasikan di alam bebas. GESIT merupakan sebuah tajuk dari kegiatan inti berupa Gladi Tangguh. Orang lebih umum mengatakan GT. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari satu malam mulai dari Hari Sabtu-Minggu, 26-27 Januari 2013. Event ini berisi Pertanggungjawaban SKU Penegak Bantara, Pentas Seni untuk mengisi poin SKU, dan acara inti berupa Gladi Tangguh.
Di hari pertama, kegiatan dimulai sepulang sekolah dengan Upacara Pembukaan di lapangan utama SMA Negeri 1 Purbalingga. Untuk memulai kegiatan seyogianya kita memohon kepada Yang Maha Kuasa. Dengan adanya upacara ini, kita bersama-sama memohon agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Setelah upacara, agenda selanjutnya adalah checklist perlengkapan di tempat yang sama yaitu lapangan utama. Mereka semua dicek barang bawaannya dan semua atributnya, seberapa lengkap dan seberapa rajin serta patuh mereka. Ternyata masih banyak yang melanggar tata tertib kegiatan. Buktinya masih banyak yang ikut push up. Anggaplah hukuman ini sebagai latihan fisik kalian persiapan Gladi Tangguh di hari berikutnya.
Agenda selanjutnya adalah agenda inti di hari pertama yaitu Pertanggungjawaban SKU Penegak Bantara. Di sini Kakak Bantara atau Laksana kelas XI telah bersiap di tempat untuk menguji seberapa siap dan seberapa bisa para Tamu Ambalan atau Calon Bantara menjadi seorang pengawal atau Bantara. Setiap satu orang Kakak memegang lebih kurang 2-4 orang Calon untuk diuji secara umum materi yang ada di dalam SKU Penegak Bantara. Tempat yang kami gunakan adalah menyebar di sekitar lapangan basket. Agenda ini cukup menguras banyak waktu karena lebih kurang 3 jam kami baru lalui agenda ini.
Selepas kegiatan pertanggungjawaban usai, peserta diizinkan untuk beristirahat dan membereskan tempat transit untuk tidur di malam harinya. Waktu istirahat dimulai sekitar pukul 17.00 WIB – 19.00 WIB atau selepas Isya. Waktu luang ini banyak digunaka oleh peserta untuk mempersiapkan diri dan sangganya guna menampilkan karya seni di depan sangga kerja (panitia) atau Kakak Bantara dan Laksana kelas XI di malam harinya. Waktu malam pun tiba dan waktunya untuk sholat Maghrib bagi yang beragam Islam. Setelah itu, baru kami makan bersama di lapangan basket secara melingkar di tengah kegelapan dan hanya ditemani redup lampu ruang TU. Suasana terasa hangat bagi kami dan agak sedikit tegang karena makan tidak boleh sembarangan alias harus tegap, makanan yang mendekati mulut bukan mulut yan mendekati makanan, makan harus memakai tangan kanan, dan tidak boleh berbiacara saat makan. Kita biasa menyebutnya makan Perwira. Setelah semua sedikit kenyang, tibalah waktu sholat Isya dan kami pun segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah. Setelah sholat, kami bersama-sama menuju aula sekolah untuk mengikuti acara pentas seni guna pengisian poin SKU. Semua sangga menmpilkan kesenian khas Indonesia yang telah mereka persiapkan tempo hari. Setelah selesai, semua peserta dipanggil ke lapangan basket. Agenda berikutnya adalah evaluasi pertanggungjawaban SKU Penegak Bantara. Ternyata sebagian dari mereka ada yang belum menguasai kecakapan dan kesiapan untuk menjadi seorang Penegak Bantara. Setelah semua agenda pungkas, kami pun pergi tidur untuk mempersiapkan tenaga guna hari esok yang lebih menantang.
Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB semua peserta dibangunkan guna menuju kantin. Di sana mereka dikumpulkan dan diberi pengarahan untuk agenda berikutnya yaitu Prosesi Adat sebelum ada pelantikan Penegak Bantara. Mereka secara berurutan memenuhi instruksi dari kami untuk melakukan semua rangkaian Prosesi Adat. Hanya akan kami tuturkan sebagian karena agenda ini bersifat internal. Prosesi ini dimaksudkan agar semua calon Penegak Bantara mencapai kesucian lahir dan batin sebelum mengemban amanat sebagai seorang Penegak Bantara yang harus senantiasa membela Tanah Air tercinta kapanpun dan dimanapun. Karena peran serta anggota Pramuka sangat penting dalam mendirikan dan mengisi pembangunan Ibu Pertiwi.
Setelah Prosesi Adat selesai, calon Penegak Bantara beristirahat sejenak dan melaksanakan sholat Subuh berjamaan dan bersiap guna melaksanakan Gladi Tangguh. Setelah semua telah berganti pakaian dengan bawahan celana kargo dan atasan menggunakan kaos hitam beserta atributnya, mereka diberi pengarahan oleh Kak Melia mengenai teknis dan persiapan Gladi Tangguh. Lalu, kami pun sarapan pagi guna mengisi tenaga karena agenda di hari kedua ini membutuhkan energi yang ekstra. Seperti biasa, formasi melingkar dan makan Perwira adalah adat kami. Setelah dirasa cukup dan semua perlengkapan telah siap, semua bergegas menuju truk yang telah stand by di depan sekolah untuk mengantarkan kami menuju lokasi GT yaitu di Dusun Kedawung, Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. Setelah lebih kurang 45 menit perjalanan, akhirnya kami sampai di tujuan. Untuk peserta tidak turun di titik utama GT, melainkan harus long march terlebih dahulu sekitar 2 km untuk pemanasan. Setelah semua sangga sampai di titik GT, kami pun bersiap di masing-masing pos. dan akhirnya para peserta diberangkatkan sekitar pukul 08.30 WIB melalui 2 jalur namun rute dan tujuannya tetap sama.
Pos yang akan mereka lalui adalah Pos Keagamaan, Pos Kesehatan, Pos Survival, Pos Halang Rintang, Pos Kim, dan Pos Pengetahuan Kepramukaan.
1.    Di Pos Keagamaan peserta diuju mengenai seberapa mendalamkah mereka mengenai keyakinan yang mereka anut.
2.    Di Pos Kesehatan, mereka diberi kasus yang mereka harus menyelesaikan kasus tersebut agar bisa menyelamatkan korban.
3.    Di Pos Survival mereka diuji seberapa mampukah mereka dapat hidup di alam liar walaupun mereka dalam keadaan sendirian.
4.    Di Pos Halang Rintang ada banyak penghalang yang harus mereka lalui secara individu yang membuat mereka menjerit dan terengah-engah, namun tetap aman dan asyik.
5.    Di Pos Kim, mereka mendapatkan ujian mengenai seberapa tajam kah pengindraan mereka.
6.    Dan di Pos Pengetahuan Kepramukaan, mereka mendapat ujian tentang material atau hal apa sajakah yang mereja dapat ketika mengikuti latihan rutin setiap Jumat.
7.    Di tambah lagi satu pos non formal yaitu Pos Penanaman Pohon.
Semua pos telah terlewati dan semua peserta serta panitia telah kembali ke titik GT saat waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB. Bagi yang belum sholat dan makan, mereka langsung bergegas mengambil air wudhu lalu makan. Dan ketika semua sudah beres, kami kembali menuju Pangkalan di SMA Negeri 1 Purbalingga dan menutup kegiatan dengan berdoa bersama-sama. Alhamdulillah, air hujun baru turun setelah kami baru saja sampai di sekolah. Sungguh hal yang luar biasa. Dan itulah sedikit kisah mengenai Ganesha Survival Trip Tahun 2013 dan semoga semua yang tertulis ini dapat bermanfaat bagi semua, amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.



















0 komentar:

Posting Komentar

 
Pramuka SMA Negeri 1 Purbalingga © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions