Assalamualaikum
Wr. Wb.
Ganesha
Survival Trip (GESIT) adalah sebuah kegiatan yang diadakan oleh Pramuka Ambalan
Ganesha Pa./Pi. SMA Negeri 1 Purbalingga untuk para Tamu Ambalan guna menguji
seberapa mampu mereka menguasai materi kepramukaan yang diaplikasikan di alam
bebas. GESIT merupakan sebuah tajuk dari kegiatan inti berupa Gladi Tangguh.
Orang lebih umum mengatakan GT. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari satu
malam mulai dari Hari Sabtu-Minggu, 26-27 Januari 2013. Event ini berisi Pertanggungjawaban
SKU Penegak Bantara, Pentas Seni untuk mengisi poin SKU, dan acara inti berupa
Gladi Tangguh.
Di
hari pertama, kegiatan dimulai sepulang sekolah dengan Upacara Pembukaan di lapangan
utama SMA Negeri 1 Purbalingga. Untuk memulai kegiatan seyogianya kita memohon
kepada Yang Maha Kuasa. Dengan adanya upacara ini, kita bersama-sama memohon
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Setelah upacara, agenda selanjutnya
adalah checklist perlengkapan di tempat yang sama yaitu lapangan utama. Mereka
semua dicek barang bawaannya dan semua atributnya, seberapa lengkap dan
seberapa rajin serta patuh mereka. Ternyata masih banyak yang melanggar tata
tertib kegiatan. Buktinya masih banyak yang ikut push up. Anggaplah hukuman ini
sebagai latihan fisik kalian persiapan Gladi Tangguh di hari berikutnya.
Agenda
selanjutnya adalah agenda inti di hari pertama yaitu Pertanggungjawaban SKU
Penegak Bantara. Di sini Kakak Bantara atau Laksana kelas XI telah bersiap di
tempat untuk menguji seberapa siap dan seberapa bisa para Tamu Ambalan atau
Calon Bantara menjadi seorang pengawal atau Bantara. Setiap satu orang Kakak
memegang lebih kurang 2-4 orang Calon untuk diuji secara umum materi yang ada
di dalam SKU Penegak Bantara. Tempat yang kami gunakan adalah menyebar di sekitar
lapangan basket. Agenda ini cukup menguras banyak waktu karena lebih kurang 3
jam kami baru lalui agenda ini.
Selepas
kegiatan pertanggungjawaban usai, peserta diizinkan untuk beristirahat dan
membereskan tempat transit untuk tidur di malam harinya. Waktu istirahat
dimulai sekitar pukul 17.00 WIB – 19.00 WIB atau selepas Isya. Waktu luang ini
banyak digunaka oleh peserta untuk mempersiapkan diri dan sangganya guna
menampilkan karya seni di depan sangga kerja (panitia) atau Kakak Bantara dan
Laksana kelas XI di malam harinya. Waktu malam pun tiba dan waktunya untuk
sholat Maghrib bagi yang beragam Islam. Setelah itu, baru kami makan bersama di
lapangan basket secara melingkar di tengah kegelapan dan hanya ditemani redup
lampu ruang TU. Suasana terasa hangat bagi kami dan agak sedikit tegang karena
makan tidak boleh sembarangan alias harus tegap, makanan yang mendekati mulut
bukan mulut yan mendekati makanan, makan harus memakai tangan kanan, dan tidak
boleh berbiacara saat makan. Kita biasa menyebutnya makan Perwira. Setelah
semua sedikit kenyang, tibalah waktu sholat Isya dan kami pun segera mengambil
air wudhu dan sholat berjamaah. Setelah sholat, kami bersama-sama menuju aula
sekolah untuk mengikuti acara pentas seni guna pengisian poin SKU. Semua sangga
menmpilkan kesenian khas Indonesia yang telah mereka persiapkan tempo hari. Setelah
selesai, semua peserta dipanggil ke lapangan basket. Agenda berikutnya adalah
evaluasi pertanggungjawaban SKU Penegak Bantara. Ternyata sebagian dari mereka
ada yang belum menguasai kecakapan dan kesiapan untuk menjadi seorang Penegak
Bantara. Setelah semua agenda pungkas, kami pun pergi tidur untuk mempersiapkan
tenaga guna hari esok yang lebih menantang.
Dini
hari sekitar pukul 03.00 WIB semua peserta dibangunkan guna menuju kantin. Di
sana mereka dikumpulkan dan diberi pengarahan untuk agenda berikutnya yaitu
Prosesi Adat sebelum ada pelantikan Penegak Bantara. Mereka secara berurutan
memenuhi instruksi dari kami untuk melakukan semua rangkaian Prosesi Adat. Hanya
akan kami tuturkan sebagian karena agenda ini bersifat internal. Prosesi ini
dimaksudkan agar semua calon Penegak Bantara mencapai kesucian lahir dan batin
sebelum mengemban amanat sebagai seorang Penegak Bantara yang harus senantiasa
membela Tanah Air tercinta kapanpun dan dimanapun. Karena peran serta anggota
Pramuka sangat penting dalam mendirikan dan mengisi pembangunan Ibu Pertiwi.
Setelah
Prosesi Adat selesai, calon Penegak Bantara beristirahat sejenak dan
melaksanakan sholat Subuh berjamaan dan bersiap guna melaksanakan Gladi
Tangguh. Setelah semua telah berganti pakaian dengan bawahan celana kargo dan
atasan menggunakan kaos hitam beserta atributnya, mereka diberi pengarahan oleh
Kak Melia mengenai teknis dan persiapan Gladi Tangguh. Lalu, kami pun sarapan
pagi guna mengisi tenaga karena agenda di hari kedua ini membutuhkan energi
yang ekstra. Seperti biasa, formasi melingkar dan makan Perwira adalah adat
kami. Setelah dirasa cukup dan semua perlengkapan telah siap, semua bergegas
menuju truk yang telah stand by di depan sekolah untuk mengantarkan kami menuju
lokasi GT yaitu di Dusun Kedawung, Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari,
Kabupaten Purbalingga. Setelah lebih kurang 45 menit perjalanan, akhirnya kami
sampai di tujuan. Untuk peserta tidak turun di titik utama GT, melainkan harus
long march terlebih dahulu sekitar 2 km untuk pemanasan. Setelah semua sangga
sampai di titik GT, kami pun bersiap di masing-masing pos. dan akhirnya para
peserta diberangkatkan sekitar pukul 08.30 WIB melalui 2 jalur namun rute dan
tujuannya tetap sama.
Pos
yang akan mereka lalui adalah Pos Keagamaan, Pos Kesehatan, Pos Survival, Pos
Halang Rintang, Pos Kim, dan Pos Pengetahuan Kepramukaan.
1. Di
Pos Keagamaan peserta diuju mengenai seberapa mendalamkah mereka mengenai
keyakinan yang mereka anut.
2. Di
Pos Kesehatan, mereka diberi kasus yang mereka harus menyelesaikan kasus
tersebut agar bisa menyelamatkan korban.
3. Di
Pos Survival mereka diuji seberapa mampukah mereka dapat hidup di alam liar
walaupun mereka dalam keadaan sendirian.
4. Di
Pos Halang Rintang ada banyak penghalang yang harus mereka lalui secara
individu yang membuat mereka menjerit dan terengah-engah, namun tetap aman dan
asyik.
5. Di
Pos Kim, mereka mendapatkan ujian mengenai seberapa tajam kah pengindraan mereka.
6. Dan
di Pos Pengetahuan Kepramukaan, mereka mendapat ujian tentang material atau hal
apa sajakah yang mereja dapat ketika mengikuti latihan rutin setiap Jumat.
7. Di
tambah lagi satu pos non formal yaitu Pos Penanaman Pohon.
Semua
pos telah terlewati dan semua peserta serta panitia telah kembali ke titik GT
saat waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB. Bagi yang belum sholat dan makan,
mereka langsung bergegas mengambil air wudhu lalu makan. Dan ketika semua sudah
beres, kami kembali menuju Pangkalan di SMA Negeri 1 Purbalingga dan menutup
kegiatan dengan berdoa bersama-sama. Alhamdulillah, air hujun baru turun
setelah kami baru saja sampai di sekolah. Sungguh hal yang luar biasa. Dan
itulah sedikit kisah mengenai Ganesha Survival Trip Tahun 2013 dan semoga semua
yang tertulis ini dapat bermanfaat bagi semua, amin.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar