Salam
Pramuka!
Selamat
berjumpa kembali dengan saya di sini. Salam sejahtera bagi kita, amin. Mari
pertama, kita senantiasa menunjukan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa. Dia lah yang sentiasa memberikan kesempatan sehingga kita dapat berjumpa
walau lewat udara. Langsung saja ya teman-teman, mari kita simak bersama-sama
apa yang terjadi dalam agenda latihan kepramukaan di Ambalan Ganesha edisi
Jumat, 22 Februari 2013. Let’s cekidot . . .
Sebelumnya,
saya ucapkan selamat memperingati Hari Kepanduan Sedunia yang diperingati hari
ini tanggal 22 Februari. Semoga semangat Baden Powell akan selalu ada di dalam
sanubari para Pramuka Indonesia dan semangat pembangunan selalu menyelimuti
pikiran kita, sehingga diharapkan calon penerus bangsa ini bisa membangun dan
memperbaiki apa yang masih keliru di kehidupan dan nafas Ibu Pertiwi. Kita
bersama-sama dengan seluruh anggota Kepanduan seluruh dunia mengucap janji atas
nama diri kita sendiri bahwa kita harus menjadi insan-insan yang berguna bagi
diri sendiri, orang lain, agama, bangsa, dan tidak lain Nusantara. Amin. Mari
bersama-sama genggam tangan erat dan bersama untuk mewujudkannya.
Selanjutnya,
mari kita beralih menuju pembelajaran kepramukaan yang luar biasa yang sedang
dialami peserta didik kelas X yang tergabung sebagai Tamu Ambalan Ganesha
Pa./Pi. ini. Di sini kita akan jumpai bahwa di luar ruangan, atau lebih
tepatnya lapangan barat ada sebuah mobil berwarna merah menyala dengan bentuk
yang gagah, yang siap menangani masalah yang mereka terima. Mobil apakah
gerangan dan mobil punya siapakah? Inilah mobil dari Unit Pemadam Kebakaran
Kabupaten Purbalingga. Hari ini adalah hari spesial karena apa? Karena latihan
sore ini ditemani kakak-kakak dari pemadam kebakaran yang akan memberikan
materi seputar kebakaran dan cara penyelamatan diri maupun korban.
Untuk
tahap pertama, kegiatan diisi dengan materikulasi pemadam kebakaran di dalam
ruangan atau indoor oleh kak Yudhi yang tak lain memberikan penjelasan seputar
api dan cara penanganannya. Tampak di raut wajah para Penegak Bantara Kelas X
ini kegembiraan dan antusiasme dalam mengikuti kegiatan. Setelah kegiatan
penerangan dari Kak Yudhi selesai, adik-adik Bantara ini dibawa ke dekat mobil
pemadam kebakaran yang saya sebutkan tadi atau di lapangan barat untuk mendapat
praktikum cara memadamkan api yang dimisalkan api yang muncul dari kompor. Di
sini kami dijelaskan bahwa kalau mau memadamkan api, tubuh kita harus dalam
keadaan basah. Kemudian kita gunakan pelindung wajah dan kalau bisa kepala
seperti helm agar lebih aman. Setelah itu, kita ambil handuk yang telah
dibasahi dengan air. Kita harus memadamkannya dari arah yang berlawanan dengan
arah angin. Misalnya jika angin bertiup ke arah Timur, kita harus bersiap dan
beridiri untuk memadamkan dari arah Barat objek sehingga kita terhindar dari
jilatan api. Kita harus melakukan aksi pemadaman api ini cukup satu kali.
Artinya kita harus benar-benar mantap dalam meletakan handuk tadi di atas api,
kalau belum padam kita harus mencari handuk lain untuk ditumpuk handuk sebelumnya.
Kita tidak boleh mengambil kembali handuk yang sudah di atas api tadi sebelum
apinya padam. Seperti itulah kiranya metode yang diajarkan oleh kakak-kakak
dari Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Purbalingga. Setelah semua kegiatan yang
berbau api selesai, kakak-kakak ini pamit dan acara diteruskan dengan membahas
masalah Kemah Tahunan 2013. Setelah semua fix, baru kita pungkasi kegiatan ini.
Dan saya kabari pula bahwa Jumat yang sama tanggal 22 Februari 2013 SMA Negeri
1 Purbalingga kedatangan sosialisasi dari Taruna Akademi Militer Magelang.
0 komentar:
Posting Komentar