Diary Latrut, 22 Februari 2013

Minggu, 03 Maret 2013


Salam Pramuka!
Selamat berjumpa kembali dengan saya di sini. Salam sejahtera bagi kita, amin. Mari pertama, kita senantiasa menunjukan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dia lah yang sentiasa memberikan kesempatan sehingga kita dapat berjumpa walau lewat udara. Langsung saja ya teman-teman, mari kita simak bersama-sama apa yang terjadi dalam agenda latihan kepramukaan di Ambalan Ganesha edisi Jumat, 22 Februari 2013. Let’s cekidot . . .
Sebelumnya, saya ucapkan selamat memperingati Hari Kepanduan Sedunia yang diperingati hari ini tanggal 22 Februari. Semoga semangat Baden Powell akan selalu ada di dalam sanubari para Pramuka Indonesia dan semangat pembangunan selalu menyelimuti pikiran kita, sehingga diharapkan calon penerus bangsa ini bisa membangun dan memperbaiki apa yang masih keliru di kehidupan dan nafas Ibu Pertiwi. Kita bersama-sama dengan seluruh anggota Kepanduan seluruh dunia mengucap janji atas nama diri kita sendiri bahwa kita harus menjadi insan-insan yang berguna bagi diri sendiri, orang lain, agama, bangsa, dan tidak lain Nusantara. Amin. Mari bersama-sama genggam tangan erat dan bersama untuk mewujudkannya.
Selanjutnya, mari kita beralih menuju pembelajaran kepramukaan yang luar biasa yang sedang dialami peserta didik kelas X yang tergabung sebagai Tamu Ambalan Ganesha Pa./Pi. ini. Di sini kita akan jumpai bahwa di luar ruangan, atau lebih tepatnya lapangan barat ada sebuah mobil berwarna merah menyala dengan bentuk yang gagah, yang siap menangani masalah yang mereka terima. Mobil apakah gerangan dan mobil punya siapakah? Inilah mobil dari Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Purbalingga. Hari ini adalah hari spesial karena apa? Karena latihan sore ini ditemani kakak-kakak dari pemadam kebakaran yang akan memberikan materi seputar kebakaran dan cara penyelamatan diri maupun korban.

Untuk tahap pertama, kegiatan diisi dengan materikulasi pemadam kebakaran di dalam ruangan atau indoor oleh kak Yudhi yang tak lain memberikan penjelasan seputar api dan cara penanganannya. Tampak di raut wajah para Penegak Bantara Kelas X ini kegembiraan dan antusiasme dalam mengikuti kegiatan. Setelah kegiatan penerangan dari Kak Yudhi selesai, adik-adik Bantara ini dibawa ke dekat mobil pemadam kebakaran yang saya sebutkan tadi atau di lapangan barat untuk mendapat praktikum cara memadamkan api yang dimisalkan api yang muncul dari kompor. Di sini kami dijelaskan bahwa kalau mau memadamkan api, tubuh kita harus dalam keadaan basah. Kemudian kita gunakan pelindung wajah dan kalau bisa kepala seperti helm agar lebih aman. Setelah itu, kita ambil handuk yang telah dibasahi dengan air. Kita harus memadamkannya dari arah yang berlawanan dengan arah angin. Misalnya jika angin bertiup ke arah Timur, kita harus bersiap dan beridiri untuk memadamkan dari arah Barat objek sehingga kita terhindar dari jilatan api. Kita harus melakukan aksi pemadaman api ini cukup satu kali. Artinya kita harus benar-benar mantap dalam meletakan handuk tadi di atas api, kalau belum padam kita harus mencari handuk lain untuk ditumpuk handuk sebelumnya. Kita tidak boleh mengambil kembali handuk yang sudah di atas api tadi sebelum apinya padam. Seperti itulah kiranya metode yang diajarkan oleh kakak-kakak dari Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Purbalingga. Setelah semua kegiatan yang berbau api selesai, kakak-kakak ini pamit dan acara diteruskan dengan membahas masalah Kemah Tahunan 2013. Setelah semua fix, baru kita pungkasi kegiatan ini. Dan saya kabari pula bahwa Jumat yang sama tanggal 22 Februari 2013 SMA Negeri 1 Purbalingga kedatangan sosialisasi dari Taruna Akademi Militer Magelang.
Akhirnya terima kasih atas perhatiannya dan semoga ada manfaatnya. Salam Pramuka!







0 komentar:

Posting Komentar

 
Pramuka SMA Negeri 1 Purbalingga © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions