About

Diary Laturt 9 November 2012

Rabu, 14 November 2012


Salam Pramuka!!
Selamat berjumpa kembali dalam Diary Latrut edisi Jumat, 9 Noember 2012. Pada petemuan kali ini, kita akan membahas permainan apa saja dan lagu apa saja yang ada di dalam GP. Sebuah media pembelejaran dan pendidikan karakter praktis dan menarik.
Mari kita mulai dari uacara pembukaan. Ada hal yang jarang terjadi kali ini. Yang pertama ketika sedang pengibaran bendera, sedikit masalah melanda kami, tali pada tiag bendera tersangkut sehingga menyebabkan bendera hanya mampu dikibarkan setengah tiang. Untungnya, esok Sabtu tanggal 10 November 2012 adalah peringatan Hari Pahlawan. Jadi kita siasati sebagai sebuah penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dengan cara mendoakan atau mengheningkan cipta. Selepas itu ketika ada sambutan dari Pembina, momen ini juga digunakan untuk melepaskan delagasi dari Ambalan Ganesha Putri untuk mewakili Kwarcab Purbalingga dalam kegiatan Perkemahan Bhakti Putri Nasional yang diselenggarakan di Jambi. Peserta yang dilepas adalah Widyaning Dara Utami, Prima Sabrina Nandani, dan Farida Nur Annisa. Semoga mereka dapat melaksanakan dengan baik dan dapat kembali ke pangkalan dengan selamat serta dapat menularkan ilmu dan pengalaman yang didapat kepada kawan-kawanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan Lagu Holong Maholong dan bermacam permainan pramuka. Latihan rutin ini sengaja dibuat having fun karena pramuka tidak terlalu mementingkan materi tertulis apa yang didapat, namun sejauh mana peserta didik dapat berinteraksi dengan baik dan dapat berguna bagi orang lain. Untuk itu, kita gunakan metode yang banyak mengandung interaksi dengan orang lain dan untuk melatih semangat, keberanian, dan kekompakkan. Semoga ini dapat memberi manfaat bagi mereka.
Lain halnya dengan Calon Pleton Inti, mereka disiapkan untuk benar-benar menjadi pengurus Ambalan nantinya dengan baik. Kini mereka tengah bersiap untuk melaksanakan event Ambalan berikutnya yaitu IRC atau Investiture of Rover Candidate yang akan dilaksanakan Sabtu-Minggu, 17-18 Nopember 2012. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih mental, kekompakkan, dan kepedulian mereka sebagai pramuka sejati. Mereka yang nantinya akan dilantik pula sebagai Pleton Inti Ambalan Ganesha. Dengan semangat menggebu mereka berusaha untuk menyiapkannya dengan baik. Sembari sosialisasi dan persiapan IRC atau yang dulu disebut Pepeli, beberapa anak dipanggil bergiliran untuk melaksanakan pemotretan guna mendapatkan KTA. Dan akhirnya kegitan Jumat sore yang dilaksanakan rutin ini selesai. Semoga semua kegiatan dan jerih payah ini memberi manfaat bagi semua orang. Amin. Terima kasih.
Salam Pramuka!!








Diary Latrut 2 November 2012


Scout Salute!!
Apa kabar kawan ?? LUAR BIASA WOW. Beginilah cara kami membakar semangat di siang hari pada Jumat, 02 Nopember 2012 kali ini. Semboyan yang akan selalu bergelora di dalam jiwa. Berjumpa lagi dengan saya dalam Ganesha’s Diary in Scout. Kali ini kita akan diajak untuk berpikir sederhana namun kompleks. Wew, bagaimana itu bisa terjadi ?? Mari disimak.
Pertama-tama, saya akan memberikan sebuah perumpamaan. Kita sedang berjalan-jalan menggunakan baju kebanggaan kita yang tak lain seragam pramuka lengkap beserta atributnya. Nah, kebetulan orang-orang di sekitar kita itu awam tentang pramuak dan tiba-tiba ada salah seorang dari mereka menghampiri kita. Dia bertanya, “Mas, ini si apa ? banyak banget kayak gini, aneh keliatannya lho mas, ngga wajar. Ini si artinya apa ?” (sambil menunjuk sebuah persegi ukuran 2 cm x 2 cm berwarna ungu di atas saku kanan kita). Lalu orang beseragam pramuka lengkap itu menjawab, “EEE>…….., apa ya mas ????”.
Waduh, apa ngga malu-maluin tuh, kita setiap minggu mengenakannya tapi tak tahu artinya apa dan mengapa ada di seragam coklat kita. Nah, pada latihan rutin kali ini, kita akan mengupas seputar Tanda-Tanda Dalam Gerakan Pramuka, mulai dari tanda umum, tanda satuan, tanda jabatan, en so on. Memanglah terlihat sederhana tapi akan membuat salah kaprah. Pramuka kok ngga tau. Mungkin akan muncul persepsi semacam itu menurut saya. Namun bagaimanapun, kita tetap harus mempelajari dan menghargai orang yang bertanya semacam itu, jangan malah gara-gara kayak gini jadi tawuran. Udah ngga jamannya lagi coy. Baik itu Catonti maupun anggota Ambalan Ganesha lain sama-sama diberi materi Tanda-Tanda GP, namun untuk Calon Pleton Inti, mereka mendapatkan materi yang lebih tinggi seperti tanda penghargaan dan tanda Satuan Karya, mereka ada gambarya. Kendati demikian, semoga tak membuat surut semangat kaum Praja Muda Karana ini. Selepas materi dan ISHO, Calon Pleton Inti ditarik ke aula. Mau ngapain ??  mereka akan diberi nasihat oleh kakak-kakaknya di sekolah namun cara yang digunakan agak berbeda dengan yang biasa orang tua kita lakukan mungkin. Masih banyak yang harus mereka benahi agar menjadi orang yang benar-benar tangguh. Semoga ini dapat memberi motivasi bagi catonti. Amin. Sekian cerita pada kali ini dan semoga ada manfaatnya. Terima kasih.
Scout salute!!

Diary Latrut 19 Oktober 2012


Salam Pramuka!!
Sebagai pemuda, kita adalah tonggak penerus perjuangan bangsa. Itulah semboyan yang harus ada di benak para pramuka. Cinta tanah air adalah perasaan yang akan muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Menjunjung tinggi martabat bangsa, memajukan Indonesia di kancah internasional, dan menutup usia sebagai sebuah kenangan bagi bangsa Indonesia. Itulah keinginan yang akan selalu terpatri dalam kalbu ini.

TANDA PENGENAL DALAM GERAKAN PRAMUKA



Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda yang dikenakan pada pakaian seragam pramuka yang dapat menunjukkan diri seorang pramuka, dan atau satuan, kemampuan, tanggung jawab daerah asal, wilayah tugas, kecakapan, dan tanda penghargaan yang dimilikinya. Dengan adanya tanda pengenal, seorang pramuka akan mudah dikenal satuan, wilayah tugas, jabatan dan kecakapannya.
Tujuan

Lagu Daerah Nusantara


Daftar lagu nasional Indonesia



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

A - D

[sunting]

Makna Nasionalisme


Sampai dgn hari ini, banyak org yang salah mengartikan Nasionalisme.
Kebanyakan berpikir bahwa Nasionalisme adalah “Cinta Indonesia” atau “Semangat kebangsaan”
Banyak yg salah menggunakan kata Nasionalisme dalam obrolan. Contoh:
“Tunjukkan Nasionalisme kamu dgn membeli produk Indonesia”
Atau
“Katanya Nasionalisme, kok pake bahasa inggris?”
Atau

Pahlawan dan Nasionalisme Santri



Jakarta - Ada sebuah pendapat, bahwa Hari Pahlawan tidak akan pernah ada, jika tidak ada resolusi jihad. Pendapat ini boleh jadi subyektif dan sektarian, mengingat resolusi jihad merupakan maklumat yang pernah difatwakan oleh ormas Nahdlatul Ulama' (NU). Namun jika kita telusuri secara historis, ada korelasi yang signifikan anatara resolusi jihad 22/24 Oktober 1945 dengan perang dasyat 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Bangunlah Nasionalisme, Bukan Primordialisme


Christison Sondang Pane. (Foto: dok. pribadi)
Christison Sondang Pane. (Foto: dok. pribadi)
BANGSA yang besar adalah bangsa yang tahu mengahargai pahlawannya, demikian kita baca dan kita dengar semboyan dalam memperingati Hari  Pahlawan 10 November. Kita kembali mengenangkan dan menghargai pahlawan-pahlawan bangsa kita, karena memang kita ingin dan telah menjadi suatu bangsa yang besar. Maka dalam kenangan dan penghargaan itu terlintaslah kembali tokoh-tokoh pahlawan sejarah nasional kita yang sudah banyak berjasa untuk Tanah Air.
Terdapat dua aspek yang berkaitan erat dengan kepahlawanan, yaitu keberanian dan sikap sosial. Aspek yang pertama, keberanian, masih dapat dibedakan menjadi dua, keberanian fisik dan keberanian moral. Jadi, secara sederhana, definisi kepahlawanan adalah keberanian yang bersifat fisik atau moral dalam memperjuangkan kepentingan umum. Di sini kepentingan umum merupakan syarat pokok. Sebab, kalau berani tapi demi kepentingan pribadi, maka yang demikian itu bukanlah sikap kepahlawanan. Jadi, jelas sikap kepahlawan ini masih dibutuhkan oleh negara dan bangsa kita. Hanya saja bentuk dan sifatnya tidak monoton melainkan bisa berbeda sesuai dengan situasi yang berkembang. Sikap kemerdekaan di masa revolusi kemerdekaan, ditandai dengan mengangkat senjata, dengan bekal keberanian fisik. Sekarang ini sikap kepahlawanan menuntut bentuk lain yaitu mengisi kemerdekaan dengan keberanian moral yakni keberanian untuk menegakkan apa yang dianggap benar, adil bagi kepentingan umum. Bukannya benar dan adil bagi kepentingan sendiri.
 

Yel-Yel TNI AD

Baris-Berbaris Jepang

Baris-Berbaris Part 3

Baris-Berbaris Part 2

Baris-Berbaris

 
Pramuka SMA Negeri 1 Purbalingga © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions