About

SAKA TARUNABUMI

Rabu, 19 September 2012

SATUAN KARYA PRAMUKA TARUNABUMI
(SAKA TARUNABUMI)

1. Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

2. Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.

3. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

4. Anggota Saka Tarunabumi adalah
• Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
• Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka dan Mabi Saka
• Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.

5. Syarat menjadi Anggota Saka Tarunabumi


PELATIHAN UNIT BANTU PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA)


Dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan guna menggali potensi Sumber Daya Manusia di bidang pencarian dan pertolongan, pada tanggal 2 sampai dengan 6 Juli 2011 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka mengadakan kegiatan Gladi Tangguh UBALOKA yang dilaksanakan di Bataliyon 406, Sungai Klawing dan Desa Serang Kec. Karangreja Kabupaten Purbalingga.
Adapun kegiatan tersebut mendatangkan Instruktur dari SAR Purbalingga, Bataliyon 406, Pemadam Kebakaran, BPBD Kab. Purbalingga dan ORARI lokal Purbalingga dan adapun materi - materi yang disajikan antara lain :
1. Navigasi Darat oleh SAR Purbalingga;
2. Medical First Responder oleh SAR Purbalingga;
3. Vertical Rescue oleh SAR Purbalingga;
4. Water Rescue oleh SAR Purbalingga;
5. Teknik Survival oleh anggota Bataliyon 406;
6. Manajemen Bencana oleh BPBD Kab. Purbalingga;
7. Teknik Komunikasi Radio oleh ORARI lokal Purbalingga.
dan sebagai penutup kegiatan Gladi Tangguh UBALOKA tersebut, dilaksanakan juga simulasi penanganan dan pertolongan korban dengan mneggunakan teknik Vertical Rescue, yang dilaksankaan di lereng Gunung Puter Desa Serang, Kec Karangreja.
Menjelang pelantikan anggota UBALOKA yang mengikuti Gladi Tangguh tersebut melaksankan long march dari Desa Serang Karangreja menuju ke Bumi Perkemahan Munjulluhur dari mulai pukul 19.30 finish pada pukul 04.30 Wib di Karangbanjar.

http://sarpurbalingga.blogspot.com/

Ratusan Tim SAR Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan Lereng Gunung Slamet



Tim SAR naik ke lokasi kebakaran Gunung Slamet
Purbalingga, Seruu.com – Sedikitnya 314 orang anggota tim SAR gabungan dan polisi hutan dikerahkan untuk memadamkan kobakaran api di hutan di lereng Gunung Slamet, Minggu (26/8/2012). Tim SAR ini berangkat Minggu pagi dengan membawa perlengkapan seperti sabit dan cangkul. Mereka akan menghambat laju kobakaran api agar tidak meluas dengan cara membuat ilaran.
Komandan SAR Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga (Jateng), Sugeng Riyadi yang dihubungi Seruu !! mengatakan, tim terdiri dari SAR desa, SAR Purbalingga, polisi hutan, TNI, Pramuka dan para pendaki. ”Tim dikerahkan dalam jumlah banyak karena kobaran api di lereng gunung Slamet terus membesar dan luas,” kata Sugeng.

SAR Perwira



SAR perwira Kabupaten purbalingga merupakan sebuah wadah yang bertujuan untuk membantu sesama dalam penanggulangan bencana alam. semboyan kami adalah SIAGA, GIAT dan IKHLAS, sebuah kebanggaan bagi kami untuk bisa bermanfaat terhadap kehidupan bersama.


LAMBANG SAR PERWIRA
1.   Gambar 8 arah mata angin bermakna bahwa SAR PERWIRA siap bertugas dimanapun ada bencana dan musibah.
2.      Tulisan SAR PERWIRA merupakan nama organisasi.
3.      Perisai lingkaran berwarna hijau bermakna ikatan persaudaraan.
4.      Bentuk lingkaran terbagi 4 (empat) warna kerucut bermakna:
a.       Warna Putih                : waspada bahaya air
b.      Warna Merah              : waspada bahaya api
c.       Warna Kuning             : waspada bahaya angin
d.      Warna Hitam               : waspada bahaya tanah.
5.      Tulisan SIAGA GIAT IKHLAS merupakan semboyan SAR PERWIRA yang bermakna:
a.       SIAGA Bencana Alam dan Bukan Alam.
b.      GIAT bekerja membantu masyarakat.
c.       IKHLAS sebagai bakti pengabdian kepada Bangsa dan Negara.
6.      Tulisan PURBALINGGA merupakan tempat kedudukan SAR PERWIRA.

http://sarperwira.blogspot.com/p/profil.html

HALANG RINTANG KETINGGIAN


KOMANDO ENAM pun memasuki tahap kedua, yaitu BASIS. Tahap yang masih diselenggarakan di Batujajar ini menjadi tahap persiapan lanjutan bagi para wira sebelum mereka terjun ke lapangan.
"Secara teori, bila mereka lolos di tahap meditasi dan basis di Batujajar, maka tahap-tahap berikutnya menjadi lebih enteng dan tak menjemukan, karena di situ mereka sudah berinteraksi dengan alam" kata Rizal Mustary.Pada tahap ini, para wira dilatih kepercayaan dirinya dalam menempuh halang rintang ketinggian. Halang rintang ketinggian tersebut terdiri dari beberapa bagian, seperti tali peluncur, titian tali, rayapan tali, hingga jaring pendarat.  Tahap ini menjadi masalah bagi beberapa wira yang memiliki fobia ketinggian. Salah satu wira bahkan harus berhenti beberapa saat supaya bisa menguasai rasa takutnya.  Namun dengan semangat tinggi, seluruh wira bisa menyelesaikan seluruh tahap latihan.
Menjelang Wira Tangkas kedua, para wira bersiap-siap. Bertempat di Lapangan Hitam, kali ini peserta harus melewati sejumlah halang rintang ketinggian seperti yang sudah dilakukan dalam latihan.  Bedanya di Wira Tangkas para wira harus bergelut dengan waktu, yang nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan dilakukannya eliminasi. Rangkaian halang rintang ini diawali dengan lari jarak pendek (sprint) ke satu titik dimana para wira harus melakukan 10 kali push up. Sprint dilanjutkan ke titik kedua untuk melakukan 10 kali sit up, dan diakhiri dengan sprint menuju ke titik 3 kali pull up.
Setelah itu, para wira dihadapkan pada 10 jenis halang rintang ketinggian, yaitu : tali peluncur, ayunan jaring pendarat, titian tali satu, titian tali dua, rayapan tali satu, rayapan tali dua, jembatan goyang, rayapan tali satu menukik, jaring pendarat, dan tali ayunan.  Di sini para wira dituntut untuk cerdik mengatur staminanya agar tidak kehabisan tenaga sebelum Wira Tangkas usai.  Selain itu, mereka juga harus menyelesaikan seluruh tantangan dengan sempurna, termasuk penggunaan tali pengaman dan perlengkapan keselamatan lainnya. Jika ada yang terlewatkan, mereka akan dikenakan penalti waktu.
Dihadapkan pada kemungkinan tereliminasi, para wira berjuang sekuat tenaga menyelesaikan seluruh tantangan.  Secara tidak terduga, wira-wira yang berada dalam kategori unggul di Wira Tangkas pertama justru kali ini menemukan kesulitan.  Belum lagi tuntutan untuk menyelesaikan tantangan dengan sempurna.  Entah lupa atau terlalu berkonsentrasi dengan waktu, beberapa wira justru sering melewatkan perlengkapan keselamatan, sampai akhirnya diingatkan oleh pelatih.  Terbukti, halang rintang ketinggian ini bukanlah suatu hal yang mudah. 
Setelah semua catatan waktu dan penilaian harian dikumpulkan, para wira bersiap menjalankan proses eliminasi.  Seperti sebelumnya, akan ada enam wira yang dinyatakan dalam zona waspada, dimana tiga di antaranya akan tersisih.  Kali ini eliminasi dilakukan di lapangan mock tower, yang biasa digunakan Kopassus untuk latihan terjun payung.  Beberapa nama baru muncul di zona waspada, menandakan kompetisi KOMANDO ENAM berlangsung semakin ketat.  Dari enam orang ini, akhirnya diputuskan tiga wira yang harus menanggalkan dogtag-nya, sebagai tanda berakhirnya perjalanan mereka di kompetisi ini.

http://komandoenam.blogdrive.com/archive/11.html
 

Pertolongan Pertama

Peta Panorama

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu. Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
2. Pembagian Bidang Kertas
Bidang kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta panorama, terlebih dulu dibagi menjadi empat bagian. Untuk bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar dibawah:

Keterangan:
I = Bidang gambar
II = Keterangan Pembuat
III = Keterangan Kondisi Tempat
IV = Keterangan Gambar



3. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
4. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.
5. Pembuatan Arah Utara
Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas
6. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.



http://racanayppgunwidha.wordpress.com/category/materi-kepramukaan/


Survival

  1.   Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
  1. Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
  1. Keadaan alam (cuaca dan medan)
  2. Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
  3. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
4. Banyaknya kesulitan yg biasanya timbul akibat kesalahan kita sendiri.
  1. Kebutuhan survival yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah antara lain:
    1. Sikap mental
      1. Semangat untuk tetap hidup
      2. Kepercayaan diri
      3. Akal sehat
      4. Disiplin dan rencana matang
      5. Kemampuan belajar dari pengalaman
      6. Pengetahuan
        1. Cara membuat bivak
        2. Cara memperoleh air
        3. Cara mendapatkan makanan
        4. Cara membuat api
        5. Pengetahuan orientasi medan
        6. Cara mengatasi gangguan binatang
        7. Cara mencari pertolongan
        8. Pengalaman dan latihan
          1. Latihan mengidentifikasikan tanaman
          2. Latihan membuat trap, dll
          3. Peralatan
            1. Kotak survival
            2. Pisau jungle , dll
            3. Kemauan belajar
  1. Langkah yg harus ditempuh bila anda tersesat :
    1. Mengkoordinasi anggota
    2. Melakukan pertolongan pertama
    3. Melihat kemampuan anggota
    4. Mengadakan orientasi medan
    5. Mengadakan penjatahan makanan
    6. Membuat rencana dan pembagian tugas
    7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
    8. Membuat jejak dan perhatian
    9. Mendapatkan pertolongan
  1. Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
  1. Ketegangan dan panic,
Pencegahan :
  • Sering berlatih
  • Berpikir positif dan optimis
  • Persiapan fisik dan mental
  • Matahari / panas
  • Kelelahan panas
  • Kejang panas
  • Sengatan panas
  1. Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
  • Penyakit akut/kronis
  • Baru sembuh dari penyakit
  • Demam
  • Baru memperoleh vaksinasi
  • Kurang tidur
  • Kelelahan
  • Terlalu gemuk
  • Penyakit kulit yang merata
  • Pernah mengalami sengatan udara panas
  • Minum alcohol
  • Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
  1. Aklimitasi
  2. Persedian air
  3. Mengurangi aktivitas
  4. Garam dapur
  5. Pakaian :
  • Longgar
  • Lengan panjang
  • Celana pendek
  • Kaos oblong
  1. Serangan penyakit
  • Demam
  • Disentri
  • Typus
  • Malaria
  • Kemerosotan mental
Gejala :
Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab :
  1. Kejiwaan dan fisik lemah
  2. Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan :
  1. Usahakan tenang
  2. Banyak berlatih
  3. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala :
Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang2 seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan:
  1. Air garam di minum
  2. Minum air sabun mandi panas
  3. Minum teh pekat
  4. Di tohok anak tekaknya
  5. Keletihan amat sangat
Pencegahan :
  1. Makan makanan berkalo
  2. Membatasi kegiatan
  3. Kelaparan
  4. Lecet
  5. Kedinginan
  1. Peralatan SURVIVAL
    1. Pisau
    2. Tali kecil
    3. Senter
    4. Cermin suryakanta, cermin kecil
    5. Peluit
    6. Korek api yg disimpan dalam tempat kedap air
    7. Tablet garam, norit
    8. Obat-obatan pribadi
    9. Jarum + benang + peniti
    10. dll

    http://racanayppgunwidha.wordpress.com/category/materi-kepramukaan/

PETA PITA



Contoh peta pita
A. PENGERTIAN PETA PITA
-Peta pita adalah laporan perjalanan suatu pengembaraan, yang dibuat pada waktu mulai berangkat hingga ke tempat tujuan.
-Dalam membuat peta pita tidak diperlukan uraian yang panjang, tetapi yang dibutuhkan adalah bukti bahwa kita telah menggunakan panca indra kita dengan sebaik-baiknya mencurahkan perhatian kpd hal2 penting dan berguna dalam perjalanan pengembaraan tersebut.


B. TUJUAN PEMBUATAN
Tujuan Pembuatan peta pita adalah untuk bahan perbandingan ketika kita sewaktu-waktu kembali kedaerah trsebut. Apakah ada perubahan atau tidak ?
Jadi Peta pita dibuat bukan hanya sekedar Iseng-isengan aja.


C. ALAT-ALAT PERSIAPAN
Adapun alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat sebuah peta pita yaitu sbb :
1. Meja jalan
2. Kompas
3. Pencatat waktu
4. Kertas Laporan

5. Penggaris

6. Alat tulis (lengkap)
7. Alat Ukur

D. CARA PEMBUATAN PETA-PITA
A. Pada halaman pertama kertas laporan, jangan lupa cantumkan:
1. Kepada siapa laporan ditujukan
2. Siapa yang membuat laporan (identitas lengkap)
3. Keterangan/data laporan, seperti tanggal pmbuatan, cuaca, tempat, dan sebagainya.

B. Pada halaman berikutnya, lalu buat peta pita dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Halaman dibagi menjadi 7 ruang/kolom

Kolom 1: Nomor
Kolom 2 : Waktu (Waktu pembuatan)
Kolom 3: Laporan perjalanan (dilihat dari bawah)
Kolom 4: Jarak yang ditempuh (dalam meter [m])
Kolom 5: Arah kompas (dalam derajat atau dalam jarum penunjuk)
kolom 6: Gambar Peta pita (kiri & kanan jalan yang dilihat selama perjalanan dan menggunakan gambar berupa simbol)
kolom 7: Keterangan

Peta pita
contoh kolom pembagian ruang dalam peta pita

(GAMBAR PETA PITA)

D. CATATAN :
1. Menulis laporan harus dari bawah keatas
2. Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah/berganti arah
3. Gambar-gambar/tanda peta diambil dari tanda" peta topografi
Tanda medan
4. Menghitung jarak dpt menggunakan tongkat ukur,tambang ukur, meteran atau langkah kaki atau secara ditaksir
5. Jangan mencantumkan hal-hal yang bersifat sementara; misalnya sekawanan ternak, pedagang kaki lima, gerobak dorong, atau mobil parkir.
SELAMAT MENCOBA


http://scoutlaskar2.uiwap.com/petapita

 

Bivak dan cara membuatnya


 Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah : BIVAK
 
Bivak
Bivak disebut juga Selter, tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
 
Macam-macam bivak :
  1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
  2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
Macam bentuk bivak ( untuk hutan-gunung )
  1. Bivak pengawasan / pengintaian
  2. Bivak pertahanan / perlindungan
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak

Kondisi medan
  1. Tempat harus datar, rata, enak buat tidur
  2. Bukan merupakan jalan hewan, manusia atau air
  3. Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
  4. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
  5. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor) antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll

http://survival491m.blogspot.com/2011/04/bivak-dan-cara-membuatnya.html

CARA MENAKSIR


Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
Menaksir Lebar Sungai
Dengan cara perbandingan
1.    Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
2.    Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
3.    Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
4.    Dari titik C jalan terus  sejauh 5m  (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.
5.    Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
6.    Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

Menaksir Tinggi                 
a.          Menaksir Tinggi Pohon
1.       Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik  B
2.       Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
3.       Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
4.       Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
5.       Rumus tingginya AE = 12 BD

b.          Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera

1.       Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm
2.       Tinggi tiang listrik dimisalkan CD
3.       Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
4.       Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat
Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m

Menaksir Kecepatan   Arus Sungai
a.   Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
b.   Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
c.   Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
d.   Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik. 
        Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk     
 
http://kumpulanmateripramuka.blogspot.com/p/cara-cara-menaksir.html
 
                                                                                                                                                                                                                         

Kompas

Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan
mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja
garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar
mudah dilihat melalui kaca pembesar.

http://puisikoe.blog.com/materi-pramuka-scouts/

AIDS


 

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.[2][3] Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.[4] Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.[5] Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.[5] Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.[6]

Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS

PERKEMPINAS 2012


Jambi, Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) menyatakan bahwa Perkemahan Pramuka Putri Nasional yang direncanakan akan diselenggarakan pada tahun 2012 mendatang, dengan Provinsi Jambi sebagai tuan rumah, ditujukan untuk kemajuan Provinsi Jambi, termasuk diantaranya dampak positif bagi perekonomian Provinsi Jambi. Pernyataan tersebut disampaikan gubernur dalam Rapat Persiapan Perkempinas Tahun 2012, pada Sabtu malam (26/11), bertempat di auditorium rumah dinas gubernur Jambi

Kiasan Dasar di Satuan Pramuka





 
Ternyata kiasan dasar juga melekat di setiap nama golongan dan satuan di Gerakan Pramuka, seperti yang ada di bawah ini :

BIOGRAFI LORD BADEN POWELL


Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak akan lepas dari pendiri gerakan kepanduan, yaitu “Lord Baden Powell Of Gilwell”. Beliau dilahirkan di “London, Inggris”, pada tanggal “22 Februari 1857”. Nama Lengkapnya adalah “Robert Stephenson Smyth Baden Powell”. Tetapi para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan “Baden Powell”. Nama kecil Baden Powell adalah “Ste, Stephe atau Stephenson” (tapi paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama “Robert” atau “Sir Robert” setelah mendapat gelar Ksatria dari “Raja Inggris”.

Ayah dari Baden Powell adalah “Prof. Domine Baden Powell”, seorang guru besar geometri di “Universitas Oxford, Inggris”. Sedangkan Ibu Baden Powell adalah “Henrietta Grace Smyth”, seorang puteri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal, yaitu “William T. Smyth”.

Rumah Morse

PERATURAN BARIS BARIS

Selasa, 18 September 2012


PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. I )

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?

SAKA WANABAKTI


SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI


Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka Wanabakti adalah :
• Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
• Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka dan instruktur tetap
• Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.

Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti


SAKA TARUNABUMI


SATUAN KARYA PRAMUKA TARUNABUMI
(SAKA TARUNABUMI)

1. Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

2. Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.

3. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

4. Anggota Saka Tarunabumi adalah
• Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
• Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka dan Mabi Saka
• Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.

5. Syarat menjadi Anggota Saka Tarunabumi


Saka Dirgantara


SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA
(SAKA DIRGANTANTARA)

1. Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.

2. Tujuan dibentuknya Saka Dirgantara adalah untuk memberikan suatu wadah kegiatan dan latihan di bidang kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan nyata dan praktis di bidang kedirgantaraan yang berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat, bangsa dan negara.

3. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

4. Yang dapat menjadi anggota Saka Dirgantara adalah :


Latest Memories






SAKA PANDUWISATA

Logo Saka Panduwisata
Satuan Karya Pramuka disingkat Saka adalah wadah pendidikan Kepramukaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan, serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif dan penghidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan Negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan, dalam rangka peningkatan ketahanan nasional
Satuan Karya Pramuka Panduwisata yang selanjutnya disingkat Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Maksud dan Tujuan

Tanda Krida Saka Bhayangkara





Tanda gambar Krida Satuan Karya Pramuka Bhayangkara telah diatur dalam PP 146.A tahun 2006, seperti pada gambar di bawah ini :
Image 

Saka Bhakti Husada

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.

Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Sekilas Tentang Saka Wira Kartika Kodim 0702 Purbalingga

Berdasarkan:
  1. Surat Keputusan Pangdam Diponegoro Nomor: B/2009/XII/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pembentukan dan Pengembangan Gudep Kepramukaan di Jajaran Kodam IV/Diponegoro.
  2. Surat Telegram Danrem 071/Wijayakusuma Nomor: ST/40/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Rakor Penyamaan Persepsi Pembentukan Gudep dan Saka Wira Kartika di Jajaran Korem 071/Wijayakusuma. 
Menindak lanjuti dasar di atas, Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf. Dwikuryanto sebagai Mabisaka Wira Kartika Kodim 0702/Purbalingga melaksanakan upacara pengukuhan Saka Wira Kartika dan Gudep Jendral Sudirman yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2008 di halaman Makodim 0702/Purbalingga.

http://wirakartikakodimpbg.blogspot.com/search?updated-max=2012-04-11T01:10:00-07:00&max-results=7

Baden Powell Day 2012






Butir Materi SKU Penegak Bantara


PDF Print E-mail
ImageCara menyelesaikan SKU dilakukan melalui ujian SKU . Ujian SKU adalah menilai kecakapan pramuka Penegak untuk memperoleh Tanda Kecakapan Umum ( TKU ), sehingga kecakapan yang dimilikinya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan Penegak.
Bagi pembina Penegak ujian SKU merupakan salah satu usaha untuk meyakini :

-          Hasil proses pendidikan yang telah diselenggarakan.
-          Usaha yang dilakukan oleh Peserta Didik.
-          Kemampuan pembina dalam melaksanakan tugasnya.
Penguji SKU adalah Pembina yang langsung membina Penegak. Pembina yang bersangkutan dapat meminta orang lain di luar anggota Gerakan Pramuka untuk menguji. Misalnya orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, orang tua atau wali penegak, namun penyelesaian akhir menjadi tanggungjawab pembinanya.

Berikut butir-butir Materi SKU Penegak Bantara :

Memories

Senin, 17 September 2012







 
Pramuka SMA Negeri 1 Purbalingga © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions